Saturday, April 11, 2020

Dialog Damai Bhinneka Tunggal Ika, "PENTINGNYA PENCEGAHAN COVID-19"

Dialog Damai Bhinneka Tunggal Ika "pentingnya pencegahan covid-19" 
Bersama narasumber dr. Nadia dan Muh. Basri MPH, Sabtu 11/04/2020.

Ayu (Host)
Bhinneka Tunggal Ika (organisasi) adalah penyelenggara dalam dialog mengenai pentingnya pencegahan covid-19 bersama narasumber dr. Nadia dan Muh. Basri MPH, Sabtu (11/4/2020). Dialog yang berlangsung secara online ini berlangsung dari rumah para narasumber yang dipandu oleh Ayu.

Pertemuan mengenai konferensi video ini turut dihadiri oleh Ketua PAEI (Persatuan Ahli Epidemiology) Sul-Sel Prof. Muh. Nadjib Bustan. Dihadiri pula oleh beberapa rekan dosen dan mahasiswa.



Ayu yang bertindak sebagai “host” dalam pertemuan ini menjelaskan bahwa inisiatif mengadakan pertemuan daring adalah untuk membahas apa yang menjadi ketakutan di masyarakat mengenai isu tentang bahaya covid-19.

Covid-19 adalah makhluk kecil yang tak kasat mata tetapi kehadirannya dapat dirasakan oleh masyarakat bahkan diseluruh dunia. Wabah covid-19 adalah kejadian yang tidak dapat kita hindari, sehingga mau tidak mau kita harus dapat berkompromi dengan kondisi. Sekarang kasus covid-19 telah menjadi pandemi.

Banyak dari kalangan masyarakat yang merasa ketakutan terhadap covid-19 ini. Mereka merasa resah, tidak aman dan bahkan ada yang sampai stres. Peristiwa yang terjadi ini, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga dirasakan oleh para tenaga-tenaga yang berperan dalam penanganan covid-19 ini.

Menurut Ketua PAEI Sul-Sel, tantangan terberat dalam penanganan covid-19 ada pada tim-tim survelance. Dikarenakan kita tidak tahu siapa yang sakit, dimana tempatnya dan dengan siapa dia berinteraksi. Langkah yang bisa dilakukan untuk mencari tahu hal tersebut adalah dengan melakukan screening.

Sementara langkah ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Tentunya jika ini berlansung cukup lama, maka akan meningkatkan risiko bahkan akan berakibat pada kematian.

Sikap pemerintah tidak siap dikarenakan pengambilan keputusan telat. Seharusnya sejak WHO menginformasikan darurat corona, pemerintah sebagai pembuat kebijakan langsung memberi penetapan darurat kesehatan masyarakat. 

Kata dr. Nadia, walaupun kita di rumah aja, sebaiknya kita tetap menjaga kesehatan. Mulai dari makan, olahraga, cuci tangan dan juga menghindari kontak dengan jarak antara 1-2 meter. Hindari menyentuh hidung dan mata. Dokter Nadia menyarankan, jika keluar rumah sebaiknya menggunakan masker.

Dan kita sebagai orang kesehatan masyarakat maupun anggota masyarakat perlu ikut berperan dalam melawan kasus covid-19 ini “kata Muh. Basri MPH”.

Caranya, ya dengan melakukan apa yang disampaikan oleh dokter Nadia diatas. Jadi kita tidak perlu ketakutan dengan covid-19 ini. Virus ini tidak akan berbahaya selagi kita senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Dari pihak partisipan, ada salah satu ada yang memberikan pertanyaan kepada kepada dr. Nadia. “Pertanyaannya, Suplemen apa yang baik dikosumsi untuk mempertahankan sistem imun tubuh agar terhidar dari bahaya covid dan obatnya relatif tersedia di apotek manapun.”



Beli suplemen itu tidak perlu apabila kita senantiasa menjaga kesehatan dimulai dari makan, olahraga, cuci tangan serta istirahat yang cukup “jawab dr. Nadia”. Dan yang terpenting adalah tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat.


Previous Post
Next Post

0 comments:

Subscribe